RMOL. Presiden Jokowi mengajak semua petani di tanah air agar semangat berproduksi, dan semangat memelihara areal pertanamannya. Karena pemerintah kata presiden tidak akan melakukan impor beras.
“Semua penduduk butuh makan. Oleh sebab itu diingatkan, agar semangat memelihara mesin panen sehingga produksi bisa meningkat,”
Jelas Presiden,untuk mendukung upaya tidak melakukan impor beras itu, pemerintah akan membagikan 41.000 unit mesin traktor, termasuk 6.000 unit yang dibagikan kepada para petani di Ponoroho dan Madiun.
Presiden Jokowi yang didampingi Ibu Negara Iriana berpesan kepada para petani agar merawat mesin tanam sehingga produksi bisa meningkat lagi. Menurutnya, pemerintah dalam waktu dekat juga akan menaikkan harga gabah untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
“Besarnya, masih dihitung. Tadi, saya tanya Pak Gubernur (Soekarwo, Gubernur Jatim), disarankan agar menentukan harga yang pas dicari waktu yang baik juga,” ungkapnya.
Seperti dilansir dari laman Setkab, dalam kesempatan berkunjung ke Desa Jetis itu, Presiden Jokowi sempat turun ke sawah berlumpur tanpa alas kaki, setelah mencopot sepatu dan menggulung celananya. Selain itu, Presiden juga mencoba mesin traktor untuk beberapa saat didampingi Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Gubernur Jatim Soekarwo.
Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla menargetkan swasembada pangan pada tahun depan atau selambat-lambatnya 2 tahun mendatang. Proses menuju swasembada tersebut, tentu tidak mudah dan membutuhkan bantuan teknologi.
Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla menargetkan swasembada pangan pada tahun depan atau selambat-lambatnya 2 tahun mendatang. Proses menuju swasembada tersebut, tentu tidak mudah dan membutuhkan bantuan teknologi.
Dalam blusukannya ke Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Kementerian Pertanian, Wakil Presiden Jusuf Kalla diperlihatkan mesin tanam padi Indo Jarwo Transplanter.
“Satu unit mesin tanam ini bisa menggantikan 25 orang petani. Untuk menanam padi dalam satu hektar lahan, mesin ini hanya membutuhkan waktu lima sampai enam jam,” ujar peneliti Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Kementerian Pertanian Abi Prabowo kepada JK di Subang, Jawa Barat, Kamis (4/12/2014).
Abi menjelaskan harga 1 unit mesin penanam padi itu sebesar Rp 60 juta. Mesin itu menyerupai traktor kecil yang dirancang Kementerian Pertanian dan sudah dipatenkan. Mesinnya menggunakan merk Yamaha ditopang dengan besi dan aluminium, serta dominan dengan warna hijau.
Niat awal menciptakan mesin ini, demi memudahkan para petani wanita yang sudah berumur dalam bercocok tanam.
Kepada para petani, mesin tersebut disewakan seharga Rp 350 ribu untuk menggarap lahan yang sudah ditentukan luasnya.
Sementara, untuk produksi massal, nantinya Kementerian Pertanian akanbekerja sama dengan pihak swasta. “Pihak yang memproduksi secara massal nanti yang menjual secara kredit kepada pengguna, karena kami ini non-profit,” ujar Abi.
Mesin ini juga masih akan dikembangkan, karena masih ada beberapa bagian yang perlu diefisienkan. Pengurangan komponen mesin juga akan membuat harga jual maupun sewa lebih murah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar